Post ini merupakan salah satu materi kegiatan diskusi mingguan HIMAPOL.
Berbicara
mengenai ideal tentu apa yang kita bayangkan adalah sebuah kesempurnaan ataupun
kemaksimalan hasil dalam suatu tujuan maupun cita-cita (dalam berbagai hal
tertentu sesuai dengan angan itu sendiri). Dalam konteks birokrasi, keidealan
dapat diukur dengan berjalannya fungsi-fungsi dalam sistem tersebut secara
normal dan berkesinambungan. Birokrasi
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suatu badan instansi atau organisasi, baik
itu dari level terendah seperti rukun tetangga hingga ke tatanan yang lebih
tinggi yakni pemerintahan negara. Pada
dasarnya, birokrasi merupakan suatu sistem yang menerapkan fungsi-fungsi
manajemen untuk mencapai output yang maksimal. Dalam diskusi ini kita akan
mengupas masalah mengenai birokrasi kampus yang ideal serta langkah - langkah
mengkritisinya dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. untuk membahas masalah tersebut perlu kita pelajari
bersama beberapa hal terkait definisi/makna Universitas dengan Kampus.
a.
Universitas
Universitas adalah suatu
institusi pendidikan
tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar
akademik dalam berbagai bidang. Umumnya sebuah universitas juga
menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana. Kata universitas berasal dari bahasa
Latin yaitu “universitas
magistrorum et scholarium” yang
berarti komunitas guru dan akademisi.
b. Kampus
kampus
adalah daerah / wilayah lingkungan utama suatu perguruan tinggi (Universitas).Setelah memahami makna diatas dapat kita ambil beberapa hal
yang bisa dijadikan bahan dalam menilai keidealan suatu birokrasi di kampus . Birokrasi
(sistem manajemen) dalam suatu kampus dapat disebut ideal jika semua fungsi
akademik, keamanan, hubungan mahasiswa dengan dosen maupun perangkat kampus
lainnya berjalan dengan normal sesuai fungsinya masing-masing. Tentu saja manfaat
dalam fungsi birokrasi kampus telah menjadi harga mati bagi semua mahasiswa/i
karena telah menjadi hak mereka terutama atas apa yang telah mereka
bayar/penuhi dalam persyaratan pihak kampus. Selain itu kampus yang ideal
biasanya akan membuka hati menerima keluhan maupun aspirasi mahasiswanya,
memberikan solusi serta mendukung berbagai hal positif yang diajukan mahasiswa.
1. Birokrasi administrasi kampus
Administrasi mempunyai banyak pengertian yang dapat
difungsikan sesuai dengan penjabarannya masing masing. administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad
dan ministrare.kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa
inggris yang berarti “ke” atau ”kepada”. Dan kata ministrare sama artinya
dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani, membantu dan
mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer berarti “mengatur, memelihara
dan mengarahkan”. Jadi kata “administrasi” secara harfiah dapat di artikan
sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, malayani, mengarahkan atau
mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan.
Pada ruang
lingkup kampus badan administrasi berperan sebagai penyelengggara dalam hal
melayani dan mengelola kegiatan akademik misalnya penginputan data mahasiswa
yang mencakup semua aspek persyaratan yang ditentukan oleh pihak kampus hingga melakukan
proses pembukuannya, badan administrasi juga bertugas menyediakan data serta
fasillitas bagi mahasiswanya baik itu bersifat informasi maupun kritik saran
mahasiswa yang bersifat kreatif dan membangun. Administrasi kampus yang ideal
pasti tidak lepas dari kerjasama antara pihak mahasisa dengan orang-orang yang
bekerja dibidang administrasi itu sendiri. tanpa kerjasama keidealan badan
administrasi kampus pasti hanyalah omong kosong yang tak jarang mengandung
unsur kediktatoran. Sangatlah lucu memang jika fungsi administrasi yang
bersifat melayani dan mengelola data malah menjadi cambuk bagi mahasiswa dalam
melengkapi datanya, seperti cambuk bagi sapi-sapi yang bengal. Melihat fungsi administrasi yang cukup
penting, hendaknya semua kebijakan yang dibuat oleh kampus didasari dengan
nilai-nilai demokrasi dan humanis. Mulai dari pembentukan badan administrasi
hingga pengaplikasiannya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mencapai
keidealan suatu administrasi kampus meliputi:
1. Pemilihan
individu-individu yang tepat (untuk bekerja di bidang administrasi)
2. Pelayanan
Prima
3. Proses
yang tidak berbelit-belit
4. Kerjasama
internal yang integratif
Keidealan fungsi
administrasi tergantung pada keefektifan birokrasi yang berjalan didalamnya
serta proses yang tidak menyulitkan mahasiswa, karena kerjasama yang baik akan
selalu menghasilkan hasil yang baik pula.
2. Keamanan dan kenyamanan di Kampus
Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan
dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Keamanan merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker, kemanan rumah terhadap pencuri dan penyelusup lainnya,
keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan banyak situasi berhubungan
lainnya.
Keamanan
selalu di identikan dengan kenyamanan, dan kenyamanan tak pernah lepas dari kata
“ketertiban”. Di kampus sendiri keamanan menjadi salah satu prioritas mutlak dari
pihak kampus kepada mahasiswanya serta barang-barang bawaannya seperti
kendaraan dan perlengkapannya. Begitu juga dengan kenyamanan. Namun sayangnya ada
saja pihak kampus yang kurang bahkan tidak memperhatikan hal tersebut, terlihat
dari banyaknya sampah sisa makanan, minuman maupun putung rokok yang berserakan
dimana-mana terutama ditoilet yang menjadi salah satau sarana penting, juga
kejadian-kejadian pencurian maupun aksi kekerasan (kejahatan) yang terjadi
dikampus, pelakunya tak lain adalah segelintir dari para mahasiwa itu sendiri.
Dari hal tersebut kita dapat melihat cerminan keacuhan pihak kampus dalam
menyikapi masalah keamanan dan kebersihan. Seharusnya pihak kampus lebih
cekatan dalam menyikapi masalah ini, karena memang masih dalam ruang lingkup
kampus. Selain itu kesadaran dari mahasiswa
juga ikut menjadi penentu dalam menciptakan lingkungan yang aman nyaman.
perlu adanya pengawasan berkesinambungan serta menyeluruh dari mulai security
hingga pihak pekerja diruang lingkup kampus, serta pemberian sansi yang tegas
agar tercipta suasana yang aman dan damai.
3.
Hubungan mahasiswa dan Dosen
Prestasi
belajar merupakan suatu masalah yang selalu menjadi topik utama dalam bidang pendidikan.
Asumsi tersebut berkembang dengan pertimbangan bahwa prestasi belajar merupakan
indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh mahasiswa.
didalam proses belajar mengajar hubungan antara mahasiswa dan dosen merupakan
faktor yang sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
sehingga mahasiswa merasa ingin belajar dan dosen nyaman dalam mengajar. faktor
yang juga sangat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu aspek fisiologi (yang bersifat
jasmaniah) dan aspek psikologi (yang bersifat rohaniah), sedangkan faktor
eksternal adalah lingkungan dan pertemanan.

Ada
dua tipe dalam proses belajar mengajar yaitu tipe terbuka dan tertutup. Dosen
dengan tipe terbuka adalah dosen yang melakukan proses belajar mengajar sesuai dengan silabus
pengajaran, selain itu memberikan informasi tentang penelitian yang sedang berkembang.
Sedangkan dosen dengan tipe tertutup adalah dosen yang hanya melakukan proses
belajar mengajar sesuai dengan silabus pengajaran. Jadi mengingat akan
pentingnya fungsi dosen dalam Universitas-universitas ternama biasanya mereka
bersifat terbuka dalam penyampaian materi kuliahnya, selain itu para dosen juga
sangat disiplin mulai dari waktu hingga penggunaan etika berbahasa kepada
mahasiswanya.Jika
semua dosen di kampus kecil pun sangat disiplin dan menjaga etika berbahasa dan
bertingkah laku tentu tak usah diragukan lagi dampak positif yang akan
dirasakan mahasiswa yang sukses berkat hal itu, serta memberikan kontribusi
yang positif bagi kampus tentunya.
mantap artikelnya, thank's.
BalasHapuswww.kiostiket.com
thanks kak artikelnya
BalasHapus