Jumat, 08 Februari 2013

Globalisasi membawa pengaruh budaya asing ke Indonesia




BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sudah kita ketahui bersama bahwa globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang terus  bergerak dalam masyarakat di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. globalisasi juga  merupakan tantangan besar bagi setiap negara untuk dapat bersaing mengikuti perkembangan zaman agar dapat berdiri sejajar dan dipandang oleh bangsa lain. Keadaan ini juga telah terjadi di Indonesia, yang dapat  ditinjau oleh banyaknya warga negara Indonesia yang mengikuti arus globalisasi terutama  dari kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia saat ini semakin berkembang dengan pesat. Misalnya saja dari semakin banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan mulai dari bermusik, kebiasaan clubbing, mewarnai rambut, memakai pakaian sexy, penggunaan zat adiktif, kelainan sex, bahkan berciuman di tempat umum sepertinya sudah lumrah di Indonesia. Hal itu tentu saja sangat mempengaruhi ideologi budaya Indonesia yang dikenal sopan dan berasusila.

2. Rumusan Masalah dan Tujuan Pembahasan

Globalisasi menyentuh hampir seluruh aspek penting kehidupan, menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dan dipecahkan dalam upaya memanfaatkan efek globalisasi itu sendiri guna untuk kepentingan kehidupan. Untuk itu perlu adanya analisis dan tindakan pencegahan bahkan pembatasan agar dapat menyaring masuknya budaya-budaya asing ke Indonesia terutama yang tak sesuai dengan budaya ketimuran dan yang membawa dampak negative. Adapun hal-hal yang mendasari pemecahan masalah tersebut adalah beberapa pertanyaan yang akan kita bahas dibawah ini meliputi:

1. Mengapa budaya asing begitu mudahnya masuk dan terserap oleh
   Bangsa Indonesia?
2. Sejauh mana peranan budaya asing dalam menggerus nilai-nilai   
   keluhuran bangsa ini?.
3. Media apa sajakah yang berperan dalam masuknya budaya asing  
   ke Indonesia?
4. Tindakan apa saja yang diperlukan untuk menyaring budaya  
   asing serta Manfaat positif yang dapat di kembangkan /   
   diadaptasikan dengan budaya asli Indonesia tanpa merubah
   tatanan moralitas budaya asli negeri ini?.
1


BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengapa budaya asing begitu mudahnya masuk dan terserap oleh  
   bangsaIndonesia?

     Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi adab ketimuran yang sangat baik seperti ramah tamah, sopan santun dan murah senyum. meskipun demikian bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia dengan tujuan makin mengembangkan pola pikir, gaya hidup dan strategi untuk bersaing mengikuti zaman tanpa harus merusak budaya asli dalam negeri. Selain itu media juga sangat berperan penting dalam penyebaran budaya yang nyata, misalnya saja film, acara televisi, internet (jejaring sosial) serta budaya yang dibawa oleh rakyat Indonesia sendiri yang bekerja, menepuh study dan berlibur di luar negeri.  Hal inilah yang membuat budaya asing begitu mudahnya masuk dan terserap oleh bangsa  Indonesia yang disadari atau tidak ikut membawa budaya yang malah mencemari budaya asli Indonesia.
    
Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia,yang paling memberikan pengaruh yang cukup membekas adalah adalah budaya barat. Barat, sesuai namanya, merupakan produk perkembangan di bilangan barat dunia yang menekankan individualitas dan kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa timur yang menghendaki harmoni, komando dan kolektifitas. Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup membekas,
seperti sekarang ini, kebiasaan-kebiasaan orang barat yang telah membudaya hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak. dan celakanya kebudayaan orang-orang barat tersebut banyak yang bersifat negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ketimuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang barat.

2


B.Mengetahui Peranan Baik dan Buruk Kebudayaan Asing diIndonesia

Era globalisasi atau perluasan cara-cara sosial antar benua turut mengubah perilaku dan kebudayaan bangsa Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering kita jumpai ketidak mampuan rakyat Indonesia dalam beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-baratan (westernisasi). Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar masuk diskotik, dan tempat hiburan malam lainnya dengan berbagi perilaku menyimpang yang menyertainya, serta seringnya melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar, dalam hal ini juga sering terjadi berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain sebagainya. Ini menunjukan ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi pengaruh budaya asing sehingga masih bersikap “latah” terhadap kebudayaan asing.
     Dari sekian banyaknya budaya asing itu jika kita simpulkan secara sistematis akan menghasilkan suatu gambaran nyata bahwa ternyata selain membawa pengaruh negative ternyata budaya asing juga membawa nilai-nilai positif yang terselip didalamnya diantaranya:


1.  Dampak Positif

a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.

b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

c. Bertambahnya keragaman budaya
bertambahnya keragaman budaya mulai dari dunia musik, olahraga, hingga berbagai kebudayaan / kesenian lainnya.

d. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan  meningkatkan taraf hidup masyarakat.    

3


2. Dampak Negatif


a. Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan   masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk   mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.

b. Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Contoh budaya  negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada  orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat   dibandingkan tarian dan lagu Indonesia. Hal ini   terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga bahkan acuhf terhadap sesuatu warisan peninggalan bangsa.

d. Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang  dapat mengikuti arus  modernisasi  dan globalisasi  maka akan memperdalam  jurang pemisah antara individu dengan individu lain. Hal ini  menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial menyebabkan adanya jarak  antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bisa merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia. 

4


3. Media apa sajakah yang berperan dalam masuknya budaya asing
  ke Indonesia?

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa ada beberapa faktor yang juga ikut andil dalam meyebarluaskan budaya asing khususnya pengaruh buruk bagi budaya bangsa Indonesia diantaranya:

a. Televisi

Berbagai acara maupun film yang disuguhkan oleh stasiun televisi swasta khususnya yang mengadaptasi acara channel luar negeri tak jarang mengandung nilai-nilai kekerasan maupun pornografi yang jelas bertentangan  dengan ideologi Pancasila yang kita anut. Disini jelas peran Lembaga Sensor Film (LSF) dipertanyakan.

b. Internet

Seiring perkembangan zaman. dewasa kini internet bukanlah barang mewah lagi,Semua kalangan, usia, dan jenis kelamin menjadi satu dalam urusan minat penggunaan internet. Internet sebagai penyedia data, komunikasi, hiburan dan pengetahuan memang sangat penting manfaatnya, namun jika sudah menyangkut dalam hal Hak Asasi, semua orang sepertinya merasa benar jika mengakses, mengunggah bahkan menyebarluaskan suatu file, data ataupun situs yang mengandung unsur sara, pornografi maupun kekerasan.

c. turis asing dan pedagang (mancanegara)
Sebagai negara yang mempunyai potensi wisata alam serta hasil bumi yang melimpah, Indonesia tentunya menjadi surga bagi penikmat wisata dan sasaran dari pedagang Internasional. Tak jarang diantara mereka yang menetap cukup lama bahkan tinggal di Indonesia serta memberikan kontribusi budaya dari hal terkecil seperti pola hidup dan keyakinan.

d. WNI yang bekerja, menepuh study dan berlibur di luar negeri.
Banyaknya pelajar, tenaga kerja Indonesia baik yang di kantor pemerintahan maupun swasta serta para pelancong yang berada di luar negeri tak jarang mereka pulang membawa budaya (keseharian) mereka selama di luar negeri dan tanpa disadari ikut merubah tatanan nilai-nilai budaya dalam negeri.
  
5



4. Tindakan apa saja yang diperlukan untuk menyaring budaya asing?

Berbicara tentang tindakan tentu kita langsung berfikir akan langkah/aksi dalam menyikapi keadaan yang sudah menjadi realita tersebut. Sekalipun tak semua budaya asing itu membawa dampak negative ternyata kita juga perlu melakukan filterisasi terhadap budaya asing yang bersifat positif sekalipun diantaranya:

1.  Pembekalan  moral dan nilai-nilai religius sejak dini

2. Mengenalkan, mengajarkan dan senantiasa memelihara rasa nasionalisme mulai dari hal-hal terkecil yaitu membiasakan memakai produk dalam negeri, mengembangkan minat dalam mempertahankan kesenian daerah dan sebagainya.

3. Memperkuat kinerja Lembaga Sensor Film dan  Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure (ID-SIRTII).

4. Filterisasi diri dalam menyeleksi budaya yang dianggap menyimpang dari susila kapan saja dan dimana saja kita berada.
5. Pengawasan dini terhadap pengaksesan situs internet, acara televisi dan pergaulan terutama bagi yang masih dibawah umur. 

6


BAB III
PENUTUP


3. Kesimpulan dan saran

Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia seperti gotong royong, silahturahmi dan  ramah tamah dalam  masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri.tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia. dalam hal ini pemerintah dan masyarakat memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. karena nilai-nilai kebudayaan dari leluhur merupakan filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus dijadikan sebagai sumber inspirasi, kreatifitas dan pembatas.

Berikut ini adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif diantaranya:

Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk  dan kebudayaan dalam negeri.Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur. Kerjasama yang sinergi antara pemerintah, masyarakat maupun LSM untuk menyeleksi kebudayaan asing yang membawa dampak negatif.
Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jati diri serta kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya yang berpotensi merusak/berdampak negatif.


7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar