Sabtu, 16 Maret 2013

Mengenal dan memahami birokrasi kampus yang ideal

Post ini merupakan salah satu materi kegiatan diskusi mingguan HIMAPOL.



        Berbicara mengenai ideal tentu apa yang kita bayangkan adalah sebuah kesempurnaan ataupun kemaksimalan hasil dalam suatu tujuan maupun cita-cita (dalam berbagai hal tertentu sesuai dengan angan itu sendiri). Dalam konteks birokrasi, keidealan dapat diukur dengan berjalannya fungsi-fungsi dalam sistem tersebut secara normal dan berkesinambungan. Birokrasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suatu badan instansi atau organisasi, baik itu dari level terendah seperti rukun tetangga hingga ke tatanan yang lebih tinggi yakni  pemerintahan negara. Pada dasarnya, birokrasi merupakan suatu sistem yang menerapkan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai output yang maksimal. Dalam diskusi ini kita akan mengupas masalah mengenai birokrasi kampus yang ideal serta langkah - langkah mengkritisinya dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. untuk  membahas masalah tersebut perlu kita pelajari bersama beberapa hal terkait definisi/makna Universitas dengan Kampus.

a. Universitas 

        Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Umumnya sebuah universitas juga menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana. Kata universitas berasal dari bahasa Latin yaitu “universitas magistrorum et scholarium” yang berarti komunitas guru dan akademisi.

b. Kampus

        kampus adalah daerah / wilayah lingkungan utama suatu perguruan tinggi (Universitas).Setelah memahami makna diatas dapat kita ambil beberapa hal yang bisa dijadikan bahan dalam menilai keidealan suatu birokrasi di kampus . Birokrasi (sistem manajemen) dalam suatu kampus dapat disebut ideal jika semua fungsi akademik, keamanan, hubungan mahasiswa dengan dosen maupun perangkat kampus lainnya berjalan dengan normal sesuai fungsinya masing-masing. Tentu saja manfaat dalam fungsi birokrasi kampus telah menjadi harga mati bagi semua mahasiswa/i karena telah menjadi hak mereka terutama atas apa yang telah mereka bayar/penuhi dalam persyaratan pihak kampus. Selain itu kampus yang ideal biasanya akan membuka hati menerima keluhan maupun aspirasi mahasiswanya, memberikan solusi serta mendukung berbagai hal positif yang diajukan mahasiswa. 

1. Birokrasi administrasi kampus 

        Administrasi mempunyai banyak pengertian yang dapat difungsikan sesuai dengan penjabarannya masing masing. administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare.kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris yang berarti “ke” atau ”kepada”. Dan kata ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani, membantu dan mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer berarti “mengatur, memelihara dan mengarahkan”. Jadi kata “administrasi” secara harfiah dapat di artikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, malayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan.
Pada ruang lingkup kampus badan administrasi berperan sebagai penyelengggara dalam hal melayani dan mengelola kegiatan akademik misalnya penginputan data mahasiswa yang mencakup semua aspek persyaratan yang ditentukan oleh pihak kampus hingga melakukan proses pembukuannya, badan administrasi juga bertugas menyediakan data serta fasillitas bagi mahasiswanya baik itu bersifat informasi maupun kritik saran mahasiswa yang bersifat kreatif dan membangun. Administrasi kampus yang ideal pasti tidak lepas dari kerjasama antara pihak mahasisa dengan orang-orang yang bekerja dibidang administrasi itu sendiri. tanpa kerjasama keidealan badan administrasi kampus pasti hanyalah omong kosong yang tak jarang mengandung unsur kediktatoran. Sangatlah lucu memang jika fungsi administrasi yang bersifat melayani dan mengelola data malah menjadi cambuk bagi mahasiswa dalam melengkapi datanya, seperti cambuk bagi sapi-sapi yang bengal.          Melihat fungsi administrasi yang cukup penting, hendaknya semua kebijakan yang dibuat oleh kampus didasari dengan nilai-nilai demokrasi dan humanis. Mulai dari pembentukan badan administrasi hingga pengaplikasiannya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mencapai keidealan suatu administrasi kampus meliputi:

1. Pemilihan individu-individu yang tepat (untuk bekerja di bidang administrasi)
2. Pelayanan Prima
3. Proses yang tidak berbelit-belit
4. Kerjasama internal yang integratif 

        Keidealan fungsi administrasi tergantung pada keefektifan birokrasi yang berjalan didalamnya serta proses yang tidak menyulitkan mahasiswa, karena kerjasama yang baik akan selalu menghasilkan hasil yang baik pula.

2. Keamanan dan kenyamanan di Kampus  

         Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Keamanan merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker, kemanan rumah terhadap pencuri dan penyelusup lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan banyak situasi berhubungan lainnya.
          Keamanan selalu di identikan dengan kenyamanan, dan kenyamanan tak pernah lepas dari kata “ketertiban”. Di kampus sendiri keamanan menjadi salah satu prioritas mutlak dari pihak kampus kepada mahasiswanya serta barang-barang bawaannya seperti kendaraan dan perlengkapannya. Begitu juga dengan kenyamanan. Namun sayangnya ada saja pihak kampus yang kurang bahkan tidak memperhatikan hal tersebut, terlihat dari banyaknya sampah sisa makanan, minuman maupun putung rokok yang berserakan dimana-mana terutama ditoilet yang menjadi salah satau sarana penting, juga kejadian-kejadian pencurian maupun aksi kekerasan (kejahatan) yang terjadi dikampus, pelakunya tak lain adalah segelintir dari para mahasiwa itu sendiri. Dari hal tersebut kita dapat melihat cerminan keacuhan pihak kampus dalam menyikapi masalah keamanan dan kebersihan. Seharusnya pihak kampus lebih cekatan dalam menyikapi masalah ini, karena memang masih dalam ruang lingkup kampus. Selain itu kesadaran dari mahasiswa  juga ikut menjadi penentu dalam menciptakan lingkungan yang aman nyaman. perlu adanya pengawasan berkesinambungan serta menyeluruh dari mulai security hingga pihak pekerja diruang lingkup kampus, serta pemberian sansi yang tegas agar tercipta suasana yang aman dan damai.

 3. Hubungan mahasiswa dan Dosen

         Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang selalu menjadi topik utama dalam bidang pendidikan. Asumsi tersebut berkembang dengan pertimbangan bahwa prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh mahasiswa. didalam proses belajar mengajar hubungan antara mahasiswa dan dosen merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga mahasiswa merasa ingin belajar dan dosen nyaman dalam mengajar. faktor yang juga sangat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu aspek fisiologi (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologi (yang bersifat rohaniah), sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan dan pertemanan.

        Ada dua tipe dalam proses belajar mengajar yaitu tipe terbuka dan tertutup. Dosen dengan tipe terbuka adalah dosen yang melakukan proses  belajar mengajar sesuai dengan silabus pengajaran, selain itu memberikan informasi tentang penelitian yang sedang berkembang. Sedangkan dosen dengan tipe tertutup adalah dosen yang hanya melakukan proses belajar mengajar sesuai dengan silabus pengajaran. Jadi mengingat akan pentingnya fungsi dosen dalam Universitas-universitas ternama biasanya mereka bersifat terbuka dalam penyampaian materi kuliahnya, selain itu para dosen juga sangat disiplin mulai dari waktu hingga penggunaan etika berbahasa kepada mahasiswanya.Jika semua dosen di kampus kecil pun sangat disiplin dan menjaga etika berbahasa dan bertingkah laku tentu tak usah diragukan lagi dampak positif yang akan dirasakan mahasiswa yang sukses berkat hal itu, serta memberikan kontribusi yang positif bagi kampus tentunya. 

2 komentar: