BIOGRAFI
SerDA ASRUL Hanif (TNI AD)
Sejarah
singkat kehidupan Sersan Dua Asrul Hanif
Asrul
Hanif atau yang akrab dipanggil Asrul oleh keluarganya adalah anak kedua dari
tiga bersaudara yang lahir di daerah Magetan (Jawa Timur) pada tanggal 27
februari 1990. Asrul Hanif lahir dan dibesarkan oleh keluarga yang sederhana. Ayahnya
bernama Sugeng Santoso adalah seorang guru
disalah satu Sekolah Dasar didesanya, sedangkan ibunya bernama Irmawati adalah
ibu rumah tangga yang bijaksana dan disiplin. Asrul Hanif memiliki dua saudara,
kakaknya bernama Ristian sedangkan adik perempuannya bernama Fitrotul.
Saat
kecil Asrul Hanif dikenal sebagai anak yang rajin mengaji serta disiplin, hal ini
tak lepas dari ajaran kedua orang tuanya yang senantiasa membiasakan para anak
mereka untuk selalu disiplin dalam berbagai hal. Ia juga sangat hoby bermain sepak
bola dan perang perangan. Saat usianya
menginjak 6 tahun Asrul Hanif mendaftar di SD Negeri 02 Tegalarum (Magetan) dan
lulus tahun 2002, kemudian melanjutkan sekolah di SMP negeri 07 Madiun dan
lulus tahun 2005. selanjutnya Asrul Hanif memilih SMK 17-1 Madiun sebagai pendidikan
terakhirnya setelah sebelumnya memutuskan untuk masuk kedunia militer yaitu pendidikan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) di sekolah Bintara PK (Prajurit
Karir) TA.2010/2011 di Resimen Induk Militer Kodam (RINDAM IX /UDAYANA) Bali, disini ia menjalani
pendidikan dan pelajaran yang bertujuan untuk merubah sifat sipil menjadi
militer yang tangguh.
setelah
menjalani pendidikan militer di (RINDAM IX
/UDAYANA) Bali selama lima bulan dia
melanjutkan pendidikan kejuruan di Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (PUSDIK ARHANUD) di Malang
selama lima bulan, dan selanjutnya Asrul Hanif mendapatkan Surat Perintah
(SPRINT) untuk di tempatkan di Batalyon Arhanudse-10/1/F
Bintaro Jakarta Selatan. Disinilah Asrul Hanif mulai menjalankan dinas aktif
sebagai prajurit TNI AD yang mempunyai jabatan sebagai komandan regu.
Pada kesempatan bincang – bincang kami yang bertepatan dengan
pameran Alat Utama Sistem Senjata (ALUTSISTA) TNI dalam rangka HUT TNI ke 67
yang diperingati di Monumen Nasional (MONAS) Jakarta pada hari sabtu 06 april
2012 lalu, pria lajang asli jawa yang berbadan tegap serta tinggi sekitar 168
cm ini mengaku sangat senang bisa mengabdi kepada negara. Sekalipun harus rela
meninggalkan orang - orang terkasih dalam waktu yang cukup lama. Menurutnya
menjadi TNI adalah suatu anugerah dan merupakan kebanggaan tersendiri yang
terus memacunya untuk bisa menjaga kedaulatan serta keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), membela tanah air serta menggapai cita – cita yaitu sukses dalam mengabdi kepada bangsa dan negara
dengan peran yang lebih luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar