Senin, 17 Desember 2012

Contoh tugas ISBD (membuat biografi)


BIOGRAFI SerDA ASRUL Hanif (TNI AD)



Sejarah singkat kehidupan  Sersan Dua Asrul Hanif

Asrul Hanif atau yang akrab dipanggil Asrul oleh keluarganya adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir di daerah Magetan (Jawa Timur) pada tanggal 27 februari 1990. Asrul Hanif lahir dan dibesarkan oleh keluarga yang sederhana. Ayahnya bernama Sugeng Santoso adalah seorang guru  disalah satu Sekolah Dasar didesanya, sedangkan ibunya bernama Irmawati adalah ibu rumah tangga yang bijaksana dan disiplin. Asrul Hanif memiliki dua saudara, kakaknya bernama Ristian sedangkan adik perempuannya bernama Fitrotul.
Saat kecil Asrul Hanif dikenal sebagai anak yang rajin mengaji serta disiplin, hal ini tak lepas dari ajaran kedua orang tuanya yang senantiasa membiasakan para anak mereka untuk selalu disiplin dalam berbagai hal. Ia juga sangat hoby bermain sepak bola dan perang perangan.  Saat usianya menginjak 6 tahun Asrul Hanif mendaftar di SD Negeri 02 Tegalarum (Magetan) dan lulus tahun 2002, kemudian melanjutkan sekolah di SMP negeri 07 Madiun dan lulus tahun 2005. selanjutnya Asrul Hanif memilih SMK 17-1 Madiun sebagai pendidikan terakhirnya setelah sebelumnya memutuskan untuk masuk kedunia militer yaitu pendidikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) di sekolah Bintara PK (Prajurit Karir) TA.2010/2011 di Resimen Induk Militer Kodam (RINDAM  IX /UDAYANA) Bali, disini ia menjalani pendidikan dan pelajaran yang bertujuan untuk merubah sifat sipil menjadi militer yang tangguh.

setelah menjalani pendidikan militer di (RINDAM  IX /UDAYANA) Bali selama lima bulan  dia melanjutkan pendidikan kejuruan di Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (PUSDIK ARHANUD) di Malang selama lima bulan, dan selanjutnya Asrul Hanif mendapatkan Surat Perintah (SPRINT) untuk di tempatkan di  Batalyon Arhanudse-10/1/F Bintaro Jakarta Selatan. Disinilah Asrul Hanif mulai menjalankan dinas aktif sebagai prajurit TNI AD yang mempunyai jabatan sebagai komandan regu.


Pada kesempatan bincang – bincang kami yang bertepatan dengan pameran Alat Utama Sistem Senjata (ALUTSISTA) TNI dalam rangka HUT TNI ke 67 yang diperingati di Monumen Nasional (MONAS) Jakarta pada hari sabtu 06 april 2012 lalu, pria lajang asli jawa yang berbadan tegap serta tinggi sekitar 168 cm ini mengaku sangat senang bisa mengabdi kepada negara. Sekalipun harus rela meninggalkan orang - orang terkasih dalam waktu yang cukup lama. Menurutnya menjadi TNI adalah suatu anugerah dan merupakan kebanggaan tersendiri yang terus memacunya untuk bisa menjaga kedaulatan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), membela tanah air serta menggapai cita – cita yaitu  sukses dalam mengabdi kepada bangsa dan negara dengan peran yang lebih luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar