Jumat, 07 Juni 2013

PEMANFAATAN SUNGAI SEBAGAI OBJEK WISATA DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN



Mata kuliah:
Dosen:
Tugas:
Ekonomi
Rahayu Winarti, M.si
Pemanfaatan Sektor Pendukung Perekonomian





Di Susun Oleh:

No
Nama
NRP
1.
M. Tabah Didy Kurniady
2012 21 0008






BAB I 
PEDAHULUAN 



A. Latar Belakang

          Sungai adalah aliran / jalan air alami dipermukaan tanah yang
mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain.
Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula darimata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
          Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS). Namun potensi wisata dari pemanfaatan sungai tersebut justru terabaikan dan cenderung di manfaatkan hanya sebagai ego manusia semata, misalnya saja dengan mengotori sungai lewat sampah rumah tangga maupun industri. Hal inilah yang mendorong ksmi untuk menjadikan sungai sebagai tema utama kami dalam makalah ini.

B. Rumusan masalah

          Dari fakta yang memperihatinkan mengenai kondisi sungai di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan pada sebuah pertanyaan mengenai pemanfaatan sungai yang baik dan benar serta sebaik apa pemanfaatan sungai di negara-negara berkembang maupun negara-negara maju?

BAB II
PEMBAHASAN

PEMANFAATAN SUNGAI SEBAGAI OBJEK WISATA DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN

manfaat terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Sungai menurut jumlah airnya dibedakan menjadi 4 bagian diantaranya:
sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Sungai mempunyai banyak fungsi pada kehidupan, khususnya bagi manusia seringkali dimanfaatkan sebagai Bendungan (dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi seperti pembangkit listrik tenana air),Tanggul (dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran

banjirnya), Kanal (dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun navigasi), sumber air bersih (jika dibuat / diproses secara benar), sarana transportasi (melalui perahu-perahu sebagai medianya), budidaya perikanan, sarana olahraga (misal arum jeram), sebagai objek wisata dan masih banyak lagi
Manajemen sungai merupakan aktivitas yang berkelanjutan karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali modifikasi buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring waktu berjalan, tanggul-tanggul dan bendungan sangat mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya. Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai seringkali "impas" bila dibandingkan dengan biaya-biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi efek buruk dari manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanal-kanal sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banjir dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi dan seringkali makan korban jiwa.
Namun sangat disayangkan, diantara 5.950 daerah aliran sungai (DAS di Inonesia, banyak sekali yang tidak dijaga kebersihannya bahkan sengaja dicemari misalnya saja sebagai MCK, pembuangan sampah dan limbah industri. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sampah yang menumpuk disetiap pinggiran sungai hingga dipintu-pintu saluran air. Dan makin diperparah lagi dengan limah industri yang berbahaya, sehingga sungai sering sekali berubah warna menjadi hitam pekat.
    Materi diatas erat kaitannya dengan sebuah teori ekonomi yaitu teori keunggulan komparatif (Comparative advantage) yang dipelopori oleh David Richardo dalam bukunya yang berjudul Principles Of Economics And Taxation keuntungan perdagangan internasional bukan pada keunggulan mutlak, tapi dari keunggulan komparatif, teori ini menjelaskan bahwa setiap negara dapat melakukan kegiatan perekonomian internasional dengan negara lain dengan cara melakukan spesialisasi. Indonesia mempunyai ragam suku, kesenian daerah dan keramah tamahan yang sangat alami. Hal tersebut akan sangat mendukung dalam proses mengenalkan objek wisata yang dimiliki seperti sungai, misalnya saja dengan menjadikan sungai sebagai objek wisata melalui, pembangunan sungai yang baik, pemeliharaan, promosi dan pengenalan kuliner serta hasil karya andalan yang bisa di pajang di atas / pinggiran sungai tersebut.

BAB III
PENUTUP

C. Kesimpulan dan saran

Di negara-negara maju, sungai tak hanya dipelihara untuk dimanfaatkan sebagai keuntungan material semata, tetapi lebih kepada penyelaras kehidupan. Misalnya saja di daerah pinggiran kota sungai sering kali dijadikan sebagai tempat wisata / rekreasi keluarga dengan berbagai acara yang dibuat seperti arum jeram hingga menjadikannya sebagai wisata pasar terapung, sedangkan dilingkungan perkotaannya, sungai sering kali dijadikan sebagi tempat refresing terutama untuk para pekerja maupun penduduk setempat hingga yang luar wilayah untul menikmati keindahan sungai sebagai hal yang menyenangkan dalam melepaskan penat setelah aktifitas sehari-hari.
Sungai memiliki banyak potensi wisata jika memang di jaga, dikelola dan dicintai dengan sungguh-sungguh. Pemanfaatan sungai dengan penuh dedikasi yang baik akan selalu menghasilkan manfaat yang baik pula bagi manusia, serta secara langsung maupun tidak langsung akan menjadi daya tarik tersendiri bagi turis lokal maupun mancanegara, sehingga akan meningkatkan devisa negara di bidang pariwisata, seperti contoh pemanfaatan sungai yang baik di negara-negara berkembang dan maju yang kami ambil contoh sebagai study banding dalam menerapkannya di Indonesia.

D. Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_terapung
http://www.expedia.co.id/Sungai-Cheonggyecheon-Hotels.d6159314.Travel-Guide-Hotels


M. Tabah Didy Kurniady

Tidak ada komentar:

Posting Komentar