Mata
kuliah:
|
Dosen:
|
Tugas:
|
Ekonomi
|
Rahayu
Winarti, M.si
|
Pemanfaatan
Sektor Pendukung Perekonomian
|
Di Susun
Oleh:
No
|
Nama
|
NRP
|
1.
|
M. Tabah Didy Kurniady
|
2012 21 0008
|
BAB I
PEDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sungai adalah aliran / jalan air alami dipermukaan tanah yang
mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain.
mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain.
Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara
sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya.
Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula
darimata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak
sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya
berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan
kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara
sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti
hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu
air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga
mengalirkan sedimen dan polutan.
Di
Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah
aliran sungai (DAS).
Namun potensi wisata dari pemanfaatan sungai tersebut justru terabaikan dan
cenderung di manfaatkan hanya sebagai ego manusia semata, misalnya saja dengan
mengotori sungai lewat sampah rumah tangga maupun industri. Hal inilah yang
mendorong ksmi untuk menjadikan sungai sebagai tema utama kami dalam makalah
ini.
B. Rumusan masalah
Dari
fakta yang memperihatinkan mengenai kondisi sungai di Indonesia, dapat ditarik
kesimpulan pada sebuah pertanyaan mengenai pemanfaatan sungai yang baik dan
benar serta sebaik apa pemanfaatan sungai di negara-negara berkembang maupun negara-negara
maju?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMANFAATAN SUNGAI SEBAGAI OBJEK WISATA DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN
manfaat terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai. Sungai
menurut jumlah airnya dibedakan menjadi 4 bagian diantaranya:
sungai permanen -
yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai
jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan.
Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
sungai
periodik - yaitu sungai
yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya
kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai
Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di
Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu
sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya
banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
sungai
ephemeral - yaitu sungai
yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini
hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini
airnya belum tentu banyak.
Sungai mempunyai banyak
fungsi pada kehidupan, khususnya bagi manusia seringkali dimanfaatkan sebagai Bendungan (dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan
energi seperti pembangkit listrik tenana air),Tanggul (dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran
banjirnya), Kanal (dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun
navigasi), sumber air bersih (jika dibuat / diproses secara benar), sarana
transportasi (melalui perahu-perahu sebagai medianya), budidaya perikanan,
sarana olahraga (misal arum jeram), sebagai objek wisata dan masih banyak lagi
Manajemen sungai merupakan aktivitas yang
berkelanjutan karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali modifikasi
buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu
air akan memburuk seiring waktu berjalan, tanggul-tanggul dan bendungan sangat
mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya. Keuntungan
yang dicari dalam manajemen sungai seringkali "impas" bila
dibandingkan dengan biaya-biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi
efek buruk dari manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa bagian
negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanal-kanal sehingga dataran
banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banjir dapat menggenangi pola
pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi dan seringkali makan
korban jiwa.
Namun sangat disayangkan, diantara 5.950 daerah aliran
sungai (DAS di Inonesia, banyak sekali yang tidak dijaga kebersihannya
bahkan sengaja dicemari misalnya saja sebagai MCK, pembuangan sampah dan limbah
industri. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sampah yang menumpuk disetiap
pinggiran sungai hingga dipintu-pintu saluran air. Dan makin diperparah lagi
dengan limah industri yang berbahaya, sehingga sungai sering sekali berubah
warna menjadi hitam pekat.
Materi diatas erat
kaitannya dengan sebuah teori ekonomi yaitu teori keunggulan komparatif
(Comparative advantage) yang dipelopori oleh David Richardo
dalam bukunya yang berjudul Principles Of Economics And Taxation
keuntungan perdagangan internasional bukan pada keunggulan mutlak, tapi dari
keunggulan komparatif, teori ini menjelaskan bahwa setiap negara dapat melakukan
kegiatan perekonomian internasional dengan negara lain dengan cara melakukan
spesialisasi. Indonesia mempunyai ragam suku, kesenian daerah dan keramah
tamahan yang sangat alami. Hal tersebut akan sangat mendukung dalam proses
mengenalkan objek wisata yang dimiliki seperti sungai, misalnya saja dengan
menjadikan sungai sebagai objek wisata melalui, pembangunan sungai yang baik,
pemeliharaan, promosi dan pengenalan kuliner serta hasil karya andalan yang
bisa di pajang di atas / pinggiran sungai tersebut.
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan dan saran
Di negara-negara maju, sungai tak hanya dipelihara untuk dimanfaatkan
sebagai keuntungan material semata, tetapi lebih kepada penyelaras kehidupan.
Misalnya saja di daerah pinggiran kota sungai sering kali dijadikan sebagai
tempat wisata / rekreasi keluarga dengan berbagai acara yang dibuat seperti
arum jeram hingga menjadikannya sebagai wisata pasar terapung, sedangkan
dilingkungan perkotaannya, sungai sering kali dijadikan sebagi tempat refresing
terutama untuk para pekerja maupun penduduk setempat hingga yang luar wilayah
untul menikmati keindahan sungai sebagai hal yang menyenangkan dalam melepaskan
penat setelah aktifitas sehari-hari.
Sungai memiliki banyak potensi wisata jika memang di jaga, dikelola
dan dicintai dengan sungguh-sungguh. Pemanfaatan sungai dengan penuh dedikasi yang
baik akan selalu menghasilkan manfaat yang baik pula bagi manusia, serta secara
langsung maupun tidak langsung akan menjadi daya tarik tersendiri bagi turis
lokal maupun mancanegara, sehingga akan meningkatkan devisa negara di bidang
pariwisata, seperti contoh pemanfaatan sungai yang baik di negara-negara
berkembang dan maju yang kami ambil contoh sebagai study banding dalam
menerapkannya di Indonesia.
D. Daftar
Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_terapung
http://www.expedia.co.id/Sungai-Cheonggyecheon-Hotels.d6159314.Travel-Guide-Hotels
M. Tabah Didy Kurniady
Tidak ada komentar:
Posting Komentar